Rabu, 07 November 2012
Pembalap Liar Juga Tampil di Kelas Matic Standard Showroom
Teddy Permana dan Ardy Satya Sadarma menguasai seri kedua Yamaha Cup Race (YCR) yang berlangsung di sirkuit GOR Saburai, Lampung, Minggu (20/5/2012). Keduanya saling bergantian mengisi posisi 1 dan 2 MP1 (Bebek 4 Tak 125 cc Tune Up Seeded) dan MP2 (Bebek 4 Tak 110 cc Tune Up Seeded).
Teddy (Yamaha Ninos Eneos NHK FDR) memenangi MP1 dan Ardy (Hatta Rajasa Racing Team) menjuarai MP2. Dalam balapan basah akibat guyuran hujan lebat, Tedy dan Ardy menunjukkan kualitas mereka.
Disaksikan 25.000 pengunjung yang memadati sirkuit setelah hujan berhenti, dua pebalap itu bersaing cukup sengit. Seperti yang terjadi saat Teddy harus puas di tempat kedua mengekor Ardy yang finis terdepan saat race 1 MP1.
Di race 2 giliran Teddy menyelesaikan balapan tercepat. Namun di MP2 Ardy tampil dominan jadi yang terbaik di race 1 dan 2 sedangkan Teddy posisi kelima dan kedua. Pebalap tuan rumah, Andreas Gunawan, meraih hasil terbaik urutan ketiga di kelas MP2.
Sembilan kelas dipertandingkan di YCR Lampung. Perhatian khusus tertuju pada kelas Matic Standard Showroom yang diikuti 11 pebalap liar. Jumlah itu cukup banyak dari total 19 pebalap di kelas itu. Manajer Motorsport Main Dealer Yamaha PT Lautan Teduh, Imam Budiantoro, mengatakan pembinaan para pebalap liar juga dilakukan di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Lampung.
"4 seri Kejurda juga diikuti pebalap liar. Kami melakukan survei untuk mengajak mereka ikut, usia 16 tahun ke atas,” tutur Imam.
Keseriusan Main Dealer Yamaha PT Lautan Teduh untuk membina pebalap-pebalap liar dan utamanya lagi bagi pebalap Yamaha, juga ditunjukkan dengan akan dibangunnya sirkuit permanen seluas 1,1 km.
Sementara, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia Ari Wibisono mengatakan terbukanya kesempatan bagi pebalap liar untuk dibina menjadi pebalap profesional.
"Kami akan melihat bakat, prestasi dan usia tentunya masih muda, bisa ditarik jadi pebalap profesional. Setidaknya dalam satu musim ini kami lihat perkembangannya. Yang penting sekarang mereka merasa nyaman dulu balapan di YCR," papar Ari.
Pebalap liar hanya membayar setengah harga pendaftaran. Memakai motor sendiri dan perlengkapan balap sendiri.
Di YCR Lampung ini, Yamaha juga memanjakan konsumen dengan berbagai program menarik. Program subsidi DP Rp 1 juta kredit dan cash mendapatkan HP GSM untuk pembelian Mio Sporty, Mio Fino, Mio Soul, Jupiter Z, Vega ZR. Dan untuk Xeon, Jupiter MX, Vixion, Byson, Scorpio Z pembelian kredit mendapatkan TV 21 inchi dan cash mendapatkan HP GSM.
Hasil YCR Lampung :
- MP1 (Bebek 4T 125 cc TU Seeded)
1.Teddy Permana
2.Ardhy Satya Sadarma
3.Bobby Anasis
4.Tedy A.S
5.Rizky Yoanda
- MP2 (Bebek 4T 110 cc TU Seeded)
1.Ardhy Satya Sadarma
2.Teddy Permana
3.Andreas Gunawan
4.Bobby Anasis
5.Leonardo Agostinus
- MP3 (Bebek 4T 125 cc TU Pemula)
1.A.M.Fadly
2.Yudha Pratama
3.M.Rangga Bonex
4.Leonardo Agostinus
5.Rifky Aditya
- MP4 (Bebek 4T 110 cc TU Pemula)
1.Yudha Pratama
2.Rizky Yoanda
3.Seto
4,Marsandi
5.Yudha Dragon
Teddy Permana dan Ardy Satya Sadarma menguasai seri kedua Yamaha Cup Race (YCR) yang berlangsung di sirkuit GOR Saburai, Lampung, Minggu (20/5/2012). Keduanya saling bergantian mengisi posisi 1 dan 2 MP1 (Bebek 4 Tak 125 cc Tune Up Seeded) dan MP2 (Bebek 4 Tak 110 cc Tune Up Seeded).
Teddy (Yamaha Ninos Eneos NHK FDR) memenangi MP1 dan Ardy (Hatta Rajasa Racing Team) menjuarai MP2. Dalam balapan basah akibat guyuran hujan lebat, Tedy dan Ardy menunjukkan kualitas mereka.
Disaksikan 25.000 pengunjung yang memadati sirkuit setelah hujan berhenti, dua pebalap itu bersaing cukup sengit. Seperti yang terjadi saat Teddy harus puas di tempat kedua mengekor Ardy yang finis terdepan saat race 1 MP1.
Di race 2 giliran Teddy menyelesaikan balapan tercepat. Namun di MP2 Ardy tampil dominan jadi yang terbaik di race 1 dan 2 sedangkan Teddy posisi kelima dan kedua. Pebalap tuan rumah, Andreas Gunawan, meraih hasil terbaik urutan ketiga di kelas MP2.
Sembilan kelas dipertandingkan di YCR Lampung. Perhatian khusus tertuju pada kelas Matic Standard Showroom yang diikuti 11 pebalap liar. Jumlah itu cukup banyak dari total 19 pebalap di kelas itu. Manajer Motorsport Main Dealer Yamaha PT Lautan Teduh, Imam Budiantoro, mengatakan pembinaan para pebalap liar juga dilakukan di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Lampung.
"4 seri Kejurda juga diikuti pebalap liar. Kami melakukan survei untuk mengajak mereka ikut, usia 16 tahun ke atas,” tutur Imam.
Keseriusan Main Dealer Yamaha PT Lautan Teduh untuk membina pebalap-pebalap liar dan utamanya lagi bagi pebalap Yamaha, juga ditunjukkan dengan akan dibangunnya sirkuit permanen seluas 1,1 km.
Sementara, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia Ari Wibisono mengatakan terbukanya kesempatan bagi pebalap liar untuk dibina menjadi pebalap profesional.
"Kami akan melihat bakat, prestasi dan usia tentunya masih muda, bisa ditarik jadi pebalap profesional. Setidaknya dalam satu musim ini kami lihat perkembangannya. Yang penting sekarang mereka merasa nyaman dulu balapan di YCR," papar Ari.
Pebalap liar hanya membayar setengah harga pendaftaran. Memakai motor sendiri dan perlengkapan balap sendiri.
Di YCR Lampung ini, Yamaha juga memanjakan konsumen dengan berbagai program menarik. Program subsidi DP Rp 1 juta kredit dan cash mendapatkan HP GSM untuk pembelian Mio Sporty, Mio Fino, Mio Soul, Jupiter Z, Vega ZR. Dan untuk Xeon, Jupiter MX, Vixion, Byson, Scorpio Z pembelian kredit mendapatkan TV 21 inchi dan cash mendapatkan HP GSM.
Hasil YCR Lampung :
- MP1 (Bebek 4T 125 cc TU Seeded)
1.Teddy Permana
2.Ardhy Satya Sadarma
3.Bobby Anasis
4.Tedy A.S
5.Rizky Yoanda
- MP2 (Bebek 4T 110 cc TU Seeded)
1.Ardhy Satya Sadarma
2.Teddy Permana
3.Andreas Gunawan
4.Bobby Anasis
5.Leonardo Agostinus
- MP3 (Bebek 4T 125 cc TU Pemula)
1.A.M.Fadly
2.Yudha Pratama
3.M.Rangga Bonex
4.Leonardo Agostinus
5.Rifky Aditya
- MP4 (Bebek 4T 110 cc TU Pemula)
1.Yudha Pratama
2.Rizky Yoanda
3.Seto
4,Marsandi
5.Yudha Dragon
DRAG MOTOR
Bukan suatu yang aneh jika tunggangan balap liar sarat dengan trik. Cara smart mencari celah kelemahan motor lawan. Apalagi regulasi motor balap liar itu buram alias nggak jelas seperi balap resmi. Semua motor bisa gas pol.., rem pol…“Yang penting jenis motor sama atau masih dalam satu varian. Selain itu, tampilan motor harus dominan standar. Tapi balap ini nggak menutup kemungkinan adu beda varian dan tergantung gimana kesepakatannya,” buka Robby Bontot mekanik Bontot Motor Sport di Jl. Amal, No. 37, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Makanya biar bisa tarung dengan motor sejenis atau beda varian, Bontot melakukan trik yang bisa dikatakan fenomenal. Pasalnya tuner motor drag resmi ini sukses menggarap Honda Supra X 100 jadi 6 speed atau 2 gigi lebih banyak dari standarnya. Fantastis.
Kenapa fantastis, lantaran kebanyakan mekanik baru bisa melakukan ubahan ini hanya sampai pada tahap 5 speed atau naik 1 gigi. Sementara motor berkapasitas silinder murni 97 cc itu masih bisa tambah 2 gigi lagi. Bagaimana dengan crankcase dan silinder. Apakah alami ubahan yang ekstreme?
Diakui Bontot kalau Supra X milik Ronny Ambon memang banyak alami ubahan. Sebab menurutnya, mana mungkin ada penambahan gigi girboks tapi tidak diimbangi pembesaran di ruang crankcase. Mau taruh dimana lagi 2 gir rasio tambahannya.
Hanya saja ubahan kali ini tak sekadar atur ulang lubang dudukan ke-2 poros pegangan gigi rasio. Tapi dengan susunan gigi rasio lebih banyak dan panjang, maka ruang bak mesin diperbesar dengan cara menambah paking aluminium setebal 3 mm di antara blok tengah.
Otomatis tebal paking yang memperluas ruang bak mesin memudahkan Bontot menyusun masing-masing perbandingan gigi. Mulai dari gigi 1 sampai 6 hasil comotan dari masing-masing merek, kemudian disusun di dalam as girboks yang tak mau disebut mereknya itu.
“Pokoknya semua pakai perbandingan gigi lebih ringan. Dimulai dari gir primer-sekunder dengan perbandingan (17/67). Lalu gigi satu rasionya (14/47), 2 (17/33), 3 (24/28), 4 (25/24), 5 (23/26) dan gigi ke 6 (25/25),” imbuh mekanik yang memulai karirnya dari joki motor drag bike.
Lalu sebagai penyeimbang ubahan di bak girboks, Bontot juga mengatur ulang posisi batang stut kopling agak pendek lantaran rumah kopling makin maju ke bak mesin.
Dan selain mengatur ulang posisi baut pengangan mesin di rangka, doi juga bilang kalau crankcase sebelah kanan itu comot dari motor Cina (Mona). Lantaran pompa oli jadi satu alias enggak terpisah seperti punya Supra X yang batang pompa olinya melintang di lubang setang piston.
Pantas bisa diisi gigi 6 speed. Dan keuntungannya setelah ruang bak girboks lega, volume silinder bisa dibore up lebih gede lagi dan nggak cuma mentok pakai piston Kawak Kaze.
Maksudnya, sekarang ini pakai silinder blok dan head Yamaha Jupiter-Z. Sedang piston pakai punya Tiger 2000 oversize 200 diameter 65,5mm di setang piston Kawak ZX130. Stroke naik 5 mm setelah adopsi kruk-as Honda Karisma.
“Cuma posisi baut pegangan mesin mesti diatur ulang, terutama ke-4 lubang ulirnya. Dan yang paling banyak digeser adalah jarak baut ke atas. Karena tidak diganjal paking seperti blok tengah,” lanjut Bontot sambil jelasin kalau kaki piston Tiger mesti dipotong biar nggak mentok ke setang piston.
Langganan:
Postingan (Atom)